Markus 2:1-12
... mereka membuka atap di atas Yesus; sesudah terbuka mereka menurunkan tikar, tempat orang lumpuh itu terbaring (Markus 2:4)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Korintus 11-13
Iman
dan usaha untuk berbuat sesuatu adalah ibarat dua sisi dari sekeping
mata uang yang tak terpisahkan. Tanpa ada perbuatan yang dilakukan,
diragukan bahwa di situ ada iman (Yakobus 2:14-18). Bukankah perbuatan
kita merupakan penampakan dari apa yang kita imani?
Sekumpulan
orang yang beriman kepada Yesus menyaksikan bagaimana Yesus mengajar
dengan kuasa dan mukjizat, serta menyembuhkan orang sakit (Markus
1:21-28). Dari situ, hati mereka tergerak untuk menolong teman sekampung
mereka yang sejak kecil lumpuh dan tersisih hidupnya. Mereka beriman
Yesus mampu menyembuhkan maka mereka tidak diam saja. Meski banyak
rintangan: mungkin rumah si lumpuh jauh, mungkin tubuhnya berat.
Ditambah lagi, ketika sampai di tempat Yesus, ternyata rumah itu penuh
sesak dan orang-orang tak mau memberi jalan. Namun, sekali lagi iman itu
mereka wujudkan dengan usaha yang pantang menyerah. Mereka membuka atap
rumah, dengan risiko si empunya rumah marah. Iman yang besar kepada
Yesus memampukan mereka mengatasi segala hambatan. Ketika si lumpuh
diturunkan, Yesus melihat iman mereka yang mau berusaha itu dan memberi
kesembuhan. Iman itu menjadi kenyataan karena anugerah Allah di dalam
Kristus, bukan karena kemampuan mereka sendiri.
Apabila kita
sedang menghadapi sebuah tugas atau tantangan hidup yang butuh iman dan
perjuangan keras, ingatlah kisah ini. Teguhkan iman dengan memandang
kebesaran Allah yang sanggup menolong sehingga menguatkan kita untuk
berjuang pantang menyerah. Serahkan ketidakberdayaan kita ke alamat yang
tepat, yakni Yesus yang mampu membuat iman kita menjadi kenyataan -SST
IMAN MENGARAHKAN MATA KITA KEPADA YESUS YANG HEBAT
AGAR DENGAN IMAN ITU KITA MEMBERI USAHA TERBAIK KITA